Family Ranch; Pemancingan; Saung Bambu Resto; Kolam Renang & Miniwaterboom

Pemancingan, Saung Bambu Resto dan Kolam Renang dengan Mini Waterboom "Buana Tirta" yang pertama dan satu-satunya tempat makan serta sekaligus tempat berekreasi, sangat cocok sekali untuk bersantai bersama keluarga atau pun bagi anak-anak muda yang ingin menikmati kebersamaannya di saung-saung yang asri;

Pemancingan, Saung Bambu Resto dan Kolam Renang dengan Mini Waterboom "Buana Tirta" ini bisa membuat kita sejenak meluangkan waktu untuk melepaskan kepenatan dari kesibukan kita setiap harinya. Tempat rekreasi "Buana Tirta" sangat menyatu dengan alam pedesaan, suasana yang sangat asri serta nyaman menjadikan kita bisa sejenak bersantai bersama keluarga, teman atau pun rekan bisnis anda;
Pemancingan, Saung Bambu Resto dan Kolam Renang dengan Mini Waterboom "BUANA TIRTA", juga melayani : Acara Rapat, Ulang Tahun, Presentasi, Arisan dan lain-lain. Jl. BBI (Balai Bibit Ikan) Kp. Parakan Badak,Desa Mekar Buana Loji - Pangkalan Kec. Tegal Waru Kab. Karawang Info:0857-111-44-159(Oky);

Follow Us @

Letak Wilayah
Kabupaten Karawang berada di bagian utara Provinsi Jawa Barat yang secara geografis terletak antara 107o02’ - 107o40’ BT dan 5o562’ - 6o34’ LS. Kabupaten Karawang termasuk daerah daratan yang relatif rendah, mempunyai variasi kemiringan wilayah 0 – 2%, 2 – 15% dan diatas 40%. Secara administratif, Kabupaten Karawang mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut :
• Sebelah utara batas alam, yaitu Laut Jawa
• Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Subang
• Sebelah tenggara berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur
• Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Bekasi.
Luas wilayah Kabupaten Karawang 1.753,27 km2 atau 3,73% dari luas Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Karawang merupakan salah satu daerah yang memiliki lahan subur di Jawa Barat, sehingga sebagian besar lahannya digunakan untuk pertanian.


Topografi
Bentuk tanah di Kabupaten Karawang sebagian besar merupakan dataran yang relatif rata dengan variasi ketinggian antara 0 – 5 m diatas permukaan laut. Hanya sebagian kecil wilayah yang bergelombang dan berbukit-bukit dengan ketinggian antara 0 – 1200 m.

Geologi
Wilayah Kabupaten karawang sebagian besar tertutup dataran pantai yang luas, yang terhampar di bagian pantai utara dan merupakan batuan sedimen yang dibentuk oleh bahan-bahan lepas terutama endapan laut dan aluvium vulkanik. Di bagian tengah ditempati oleh perbukitan terutama dibentuk oleh batuan sedimen, sedang dibagian selatan terletak Gunung Sanggabuana dengan ketinggian ± 1.291 m diatas permukaan laut.

Iklim
Sesuai dengan bentuk morfologinya Kabupaten Karawang merupakan dataran rendah dengan temperatur udara rata-rata 27oC dengan tekanan udara rata-rata 0,01 milibar, penyinaran matahari 66% dan kelembabab nisbi 80%, sampai April bertiup angin Muson Laut dan sekitar bulan Juni bertiup Angin Muson Tenggara, kevepatan angin antara 30 – 35 km/jam, lamanya tiupan rata-rata 5 – 7 jam.

Hidrografi
Kabupaten Karawang dilalui oleh aliran sungai yang melandai ke utara . sungai Citarum merupakan pemisah antara Kabupaten Karawang dengan Kabupaten Bekasi, sedangkan sungai Cilamaya merupakan batas wilayah dengan Kabupaten Subang. Selain sungai, terdapat 3 buah saluran irigasi yang besar yaitu Saluran Induk Tarum Utara, Saluran Induk Tarum tengah dan Saluran Induk Tarum Barat yang dimanfaatkan untuk pengairan sawah, tambak dan pembangkit tenaga listrik.

Kawasan Lindung
Kawaan hutan lindung sebagai kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya, memberikan perlindungan pada pengaturan tata air, pencegahan banjir dan erosi serta pemeliharaan kesuburan tanah. Kawasan hutan lindung di Kabupaten Karawang terletak di komplek gunung Sanggabuana di Kecamatan Tegalwaru bagian selatan yang merupakan satu kesatuan dengan hutan lindung yang terletak di Kabupaten yangberbatasan, yaitu Kabupaten Purwakarta (Kec. Jatiluhur), Kabupaten Bogor (Kec. Cariu) dan Kabupaten Cianjur (Kec. Cikalongkulon).

Luasnya lahan kritis di Kabupaten Karawang pada umumnya disebabkab oleh kegiatan yang menyebabkan rusaknya data dukung lingkungan, kehilangan lapisan atas tanah dan akibat dari erosi sehubungan dengan praktek pengelolaan tanah yang buruk khususnya di daerah bagian utara. Timbulnya lahan kritis akan berdampak terhadap lingkungan berupa banjir, erosi maupun berkurangnya daerah resapan air.

Categories:

Leave a Reply